Meski gigi permanen sebaiknya dipertahankan seumur hidup, tapi ada beberapa alasan yang menyebabkan pencabutan gigi perlu dilakukan. Cabut gigi adalah proses pengangkatan gigi dari soket gigi pada tulang rahang, istilah medisnya disebut dengan ekstraksi gigi. Jika gigi telah rusak atau berlubang akibat pembusukan, sebelum melakukan pencabutan gigi dokter biasanya mencoba memperbaikinya terlebih dahulu dengan penambalan, atau perawatan saluran akar. Alasan pencabutan gigi bisa saja karena gigi mengalami infeksi, kerusakan, hingga terlalu banyak gigi di dalam mulut. Sebuah gigi patut dicabut ketika sudah sangat rusak. Jika tidak dicabut, gigi yang rusak ini dapat mengganggu gigi lain dan kesehatan rongga mulut anda. Rasa sakit yang terus-menerus bisa menjadi pertanda utama gigi anda perlu dicabut. Rasa sakit ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya lubang gigi yang infeksi, infeksi gusi, hingga terjadi patah gigi. Gigi yang sudah lama berlubang dan tidak goyang tetap bisa dilakukan pencabutan gigi sampai akarnya. Berikut penyebab cabut gigi yang perlu dilakukan atau hal-hal yang melatarbelakangi pencabutan gigi dalam artikel yang berjudul “Cabut Gigi Berlubang yang tidak Goyang”: Klinik Az-Zahra Jogja Call 082134495179.
1. Mulut yang terlalu penuh
Gigi geraham belakang umumnya baru tumbuh di usia 20-an, saat sudah terdapat sekitar 28 gigi dewasa di mulut. Pada situasi ini, sangat mungkin tidak ada tempat lagi untuk gigi geraham tumbuh dengan baik atau hanya muncul sebagian. Kemungkinan yang dapat terjadi adalah kontak paksa gigi geraham dengan gigi lain, sehingga mendorong dan menyebabkan rasa sakit atau gangguan pada gigi lain.
Gigi yang hanya muncul sebagian (impacted tooth) dapat menjadi sulit untuk dibersihkan dari bakteri yang terjebak di sekelilingnya dan berpotensi berkembang menjadi plak penyebab infeksi. Beberapa jenis gangguan yang mungkin dialami antara lain abses, gingivitis, dan karies gigi. Oleh karenanya, beberapa gigi terkadang perlu dicabut.
2. Infeksi atau risiko kemungkinan terjadi infeksi
Pulpa adalah akar gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Jika terjadi lubang atau kerusakan pada gigi, bakteri dapat masuk ke pulpa dan menyebabkan infeksi. Sebagian kasus dapat ditangani dengan root canal therapy (RCT). Namun dalam beberapa kasus, saat RCT dan penggunaan antibiotik sudah tidak membantu, maka pencabutan perlu dilakukan agar infeksi tidak menyebar. Selain itu, pencabutan juga diperlukan jika sistem kekebalan tubuh anda lemah sehingga infeksi mungkin terjadi, seperti saat sedang menjalani kemoterapi atau transplantasi organ.
3. Penyakit gusi
Infeksi pada jaringan dan tulang pendukung di sekitar gigi dapat mengakibatkan gigi perlu dicabut. Selain itu, gusi yang bengkak dapat menjadi sulit untuk dibersihkan sehingga bakteri dapat berkembang dan menyebabkan gangguan antar gigi.
4. Gangguan pada rahang
Di sekitar gigi baru, dapat terbentuk kista yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan gangguan meluas.
5. Gangguan sinus
Gangguan pada gigi dapat memicu terjadinya gangguan pada sinus serta tekanan dan hidung tersumbat.
Rasa sakit yang dirasakan pasien, tingkat keparahan, posisi gigi, usia serta bentuk mulut menjadi bahan pertimbangan dokter untuk memutuskan pencabutan gigi.
Cabut gigi banyak diminati masyarakat luas ketika sedang mempunyai masalah keluhan pada gigi karena pada dasarnya cabut gigi memberikan banyak manfaat atau kelebihan sebagai berikut :
1. Lebih Efisien dan Efektif
Perawatan gigi sebenarnya mudah dilakukan jika dilakukan dengan rutin. Perawatan minimal yang bisa dilakukan oleh anda dengan mengosok gigi 2 kali sehari, berkumur dengan obat kumur dan melakukan flossing menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi anda.
Cara lain untuk merawat gigi agar tidak cepat rusak karena berlubang adalah menghindari makanan yang dapat menyebabkan gigi berlubang dan anda perlu mengetahui cara membersihkan karang gigi maupun plak pada gigi akibat sisa makanan yang menumpuk sehingga dengan sikat gigi setiap hari tidak cukup.
Saat gigi anda berlubang, mencabut sendiri pun menjadi hal yang sulit karena gigi yang tercabut tidak akan sepenuhnya tercabut. Dengan datang ke dokter gigi, anda mengetahui bagaimana cara cabut gigi berlubang yang benar.
Manfaat cabut gigi berlubang bisa anda rasakan apabila anda melakukan cabut gigi berlubang sebagai treatment perawatan gigi anda. Selain cepat, cabut gigi berlubang bisa menjadi cara yang efektif dan efisien karena masalah gigi berlubang anda langsung segera ditangani oleh dokter gigi. Selain cepat, cabut gigi berlubang bisa jadi cara yang efisien karena anda tidak perlu melakukan tidakan perawatan lain sehingga bisa lebih hemat tenaga dan waktu anda.
Saat gigi anda berlubang, mencabut sendiri pun menjadi hal yang sulit karena gigi yang tercabut tidak akan sepenuhnya tercabut. Dengan datang ke dokter gigi, anda mengetahui bagaimana cara cabut gigi berlubang yang benar.
Manfaat cabut gigi berlubang bisa anda rasakan apabila anda melakukan cabut gigi berlubang sebagai treatment perawatan gigi anda. Selain cepat, cabut gigi berlubang bisa menjadi cara yang efektif dan efisien karena masalah gigi berlubang anda langsung segera ditangani oleh dokter gigi. Selain cepat, cabut gigi berlubang bisa jadi cara yang efisien karena anda tidak perlu melakukan tidakan perawatan lain sehingga bisa lebih hemat tenaga dan waktu anda.
2. Mencegah Kerusakan Gigi
Aktivitas mencabut gigi pada gigi berlubang bisa menjadi cara lain untuk mencegah kerusakan gigi. Biasanya kerusakan gigi yang terjadi pada satu atau dua gigi bisa mempengaruhi kerusakan yang menyebar.
Apalagi untuk gigi yang bersebelahan dengan gigi yang mengalami lubang. Hal ini karena, jika gigi yang berlubang tidak segera ditangani dengan mencabutnya, maka bakteri karena kotoran yang menumpuk seperti plak maupun karang gigi pada gigi berlubang akan menyebar ke gigi yang disebelahnya. Dengan cabut gigi berlubang, anda juga bisa mencegah efek samping gigi berlubang.
Apalagi untuk gigi yang bersebelahan dengan gigi yang mengalami lubang. Hal ini karena, jika gigi yang berlubang tidak segera ditangani dengan mencabutnya, maka bakteri karena kotoran yang menumpuk seperti plak maupun karang gigi pada gigi berlubang akan menyebar ke gigi yang disebelahnya. Dengan cabut gigi berlubang, anda juga bisa mencegah efek samping gigi berlubang.
3. Mengurangi Rasa Nyeri pada Gigi
Rasa nyeri pada gigi berlubang sering dirasakan bagi anda yang punya gigi berlubang. Rasa nyeri pada gigi bukan hanya dirasakan saat Anda sedang makan dan minum saja. Saat anda sedang tidak makan dan minum pun, anda bisa merasakan nyeri atau sakit. Nyeri pada gigi berlubang bisa menjadi indikasi gigi anda mengalami masalah kesehatan gigi berlubang yang parah. Dengan mencabut gigi berlubang maka anda akan merasakan manfaat cabut gigi berlubang yaitu dapat mengurangi rasa nyeri pada gigi.
4. Mencegah Masalah Gigi Lainnya
Gigi berlubang tidak hanya merusak satu gigi saja, biasanya gigi berlubang parah bisa menjadi pemicu timbulnya masalah gigi lainnya misalnya gigi linu atau nyeri, gusi berdarah maupun hitam akibat gigi berlubang. Manfaat cabut gigi berlubang juga bisa membantu anda untuk mencegah masalah gigi untuk tidak lebih parah lagi.
5. Aktivitas Makan dan Minum Lebih Nyaman
Selain makanan yang menyebabkan gigi berlubang, gigi berlubang bisa menjadi faktor lain yang menyebabkan aktivitas makan dan minum tidak nyaman. Hal ini karena gigi berlubang bisa menyebabkan makanan yang harusnya bisa langsung masuk kerongkongan semuanya malah terjebak di dalam gigi berlubang.
Pada gigi berlubang, makanan akan menyelip di gigi sehingga sisa-sisa makanan akan menumpuk. Jadi, jika anda melakukan cabut gigi geraham maka anda tidak perlu lagi merasakan rasa sakit tidak nyaman saat makan maupun minum.
Pada gigi berlubang, makanan akan menyelip di gigi sehingga sisa-sisa makanan akan menumpuk. Jadi, jika anda melakukan cabut gigi geraham maka anda tidak perlu lagi merasakan rasa sakit tidak nyaman saat makan maupun minum.
Cabut gigi goyang atau tidak goyang merupakan tindakan sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk proses pencabutannya. Namun, cabut gigi goyang atau tidak goyang tetap memiliki efek samping atau resiko jika dilakukan oleh sembarang orang atau sembarang dokter yang bukan kompetensinya. Berikut adalah efek samping cabut gigi :
Masalah yang disebut soket kering “dry socket” mungkin terjadi sekitar 3% sampai 4% dari semua ekstraksi. Hal ini terjadi ketika bekuan darah tidak terbentuk di lubang gusi bekas dicabutnya gigi atau bekuan darah terhenti atau rusak terlalu dini. Padahal bekuan darah sangatlah penting agar luka terlindungi dari dunia luar, mencegah infeksi, dan penyembuhan bisa lebih cepat.
Dalam kondisi soket kering, tulang yang menjadi tempat gigi menempel terkena udara dan makanan. Ini bisa sangat menyakitkan dan bisa menyebabkan bau atau rasa tidak sedap. Biasanya kondisi soket kering mulai menimbulkan rasa sakit pada hari ketiga setelah cabut gigi. Angka kejadiannya hingga 30% dan lebih mungkin terjadi setelah prosedur ekstraksi/cabut gigi yang sulit.
Perokok dan wanita yang mengonsumsi pil KB lebih cenderung mengalami soket kering. Merokok pada hari operasi lebih meningkatkan risikonya. Soket kering perlu diobati dengan obat jenis salep untuk menghentikan rasa sakit dan mendorong area tersebut agar cepat sembuh. Infeksi bisa terjadi setelah ekstraksi. Namun, anda mungkin tidak akan terkena infeksi jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Masalah potensial lainnya, meliputi :
1. Kerusakan yang tidak disengaja pada gigi di dekatnya, seperti patah pada gigi atau tambalannya.
2. Ekstraksi yang tidak lengkap. Kondisi ini terjadi di mana akar gigi tetap berada di rahang - Dokter gigi anda biasanya menghilangkan akar untuk mencegah infeksi, namun terkadang lebih berisiko meninggalkan ujung akar kecil di dasar soket gigi.
3. Rahang patah. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada rahang saat ekstraksi - Hal ini lebih sering terjadi pada orang tua dengan osteoporosis (penipisan) tulang rahang.
4. Lubang di sinus. Saat mencabut gigi bagian atas (molar) - Lubang kecil biasanya terbentuk dan akan tertutup dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Jika tidak, operasi tambahan mungkin diperlukan.
5. Rasa sakit pada otot rahang dan/atau sendi rahang. Mungkin akan sulit bagi Anda untuk membuka mulut lebar-lebar. Hal ini bisa terjadi karena efek suntikan anastesi, kondisi mulut yang terbuka untuk beberapa lama da/atau tekanan pada rahang anda.
6. Mati rasa yang lama di bibir bawah dan dagu. Ini adalah masalah yang jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh luka pada saraf alveolar inferior di rahang bawah anda. Penyembuhan sempurna bisa memakan waktu tiga sampai enam bulan. Dalam kasus yang jarang terjadi, mati rasa bisa jadi permanen.
Jaga kesehatan gigi anda mulai sekarang, semoga bermanfaat ilmunya. Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.